
Jakarta lagi panas setelah pengumuman hasil pemilu 2019 oleh KPU, ada unjuk rasa sekelompok masa di seputaran kantor Bawaslu yang berujung rusuh. Nonton TV, buka sosmed semua isinya nggak enak dilihat. Bahkan pemerintah sempat membatasi akses sosial media untuk membatasi penyebaran hoaks. Kayaknya waktu yang tepat buat kabur sebentar dari Jakarta buat me-refresh pikiran dari panasnya pemilu dan rusuh-rusuh di Jakarta. Lagian udah lama juga gue nggak jalan keluar Jakarta, suntuk juga.
Akhirnya nggak banyak wacana-wacanaan, gue, Ompet, Alki dan Prihatin langsung pesen tiket ke Sukabumi. Kenapa sukabumi? karna nggak jauh, akses dari Jakarta gampang dan nggak perlu pake pesawat yang harganya au ah lagi mahal amat 😀 . Berikut sedikit cerita perjalanan yang gue buat, siapa tau ada dari kalian yang punya rencana buat jalan ke Sukabumi.
Sebenarnya ada banyak alternatif untuk menuju Sukabumi dari Jakarta, tapi cerita perjalanan kali ini berdasarkan pengalaman yang gue dan teman-teman lakukan.Dari Jakarta kami naik KRL tujuan stasiun Bogor, sesampainya di Stasiun Bogor jalan sekitar 500 meter menuju Stasiun Bogor Paledang. Di sini perjalanan dilanjutkan dengan kereta tujuan Sukabumi, saran gue sebaiknya pesan tiket dulu sebelumnya melalui aplikasi tiket online agar tidak kehabisan karna peminat kereta tujuan Sukabumi lumayan banyak.
Untuk menuju ke Situ Gunung, memang sebaiknya turun di Stasiun Cisaat, karena jaraknya lebih dekat hanya tinggal naik 1 kali angkot. Tapi karna saat itu kami berangkat jam 18.30 dari Bogor dan akan sampai sekitar jam 20.30, kami memutuskan untuk turun di stasiun Sukabumi. Di tengah perjalanan pun, saat kami cari-cari penginapan di Google, semua penginapan lebih dekat dengan stasiun Sukabumi.
Memang stasiun Sukabumi ini letaknya lebih ditengah kota, jadi lebih gampang untuk cari penginapan atau cari makan dan sebagainya ketimbang jika turun di stasiun Cisaat. Lagipula angkot menuju ke Situ Gunung hanya beroperasi sampai pukul 17.00 dan kami tidak terlalu buru-buru untuk sampai di Situ Gunung. Tapi kalau memang berangkatnya pagi atau siang atau memang butuh buru-buru ke Situ Gunung ya silahkan turun di stasiun Cisaat karna di sini juga sudah banyak taksi online yang bisa mengantarkan kalian ke Situ Gunung.
Sesampainya di stasiun Sukabumi kami berjalan cari tempat makan di sekitaran Stasiun, kebetulan juga dapat penginapannya di sekitaran Stasiun. Tak jauh dari penginapan juga ada kuliner Sekoteng Singapur yang kami temukan berkat riset kecil di google, haha. . Jaman sekarang traveling memang jadi gampang banget, buat cari penginapan, kuliner dan segala macamnya cukup tinggal googling aja, nggak perlu pusing yang penting ada koneksi internet.
Besok paginya, gue dan ompet niatnya cari sarapan karna yang dua lagi si Alki dan Prihatin sedang puasa. Tapi udah keliling tempat makan pada tutup semua, akhirnya sarapan donat + ngopi di Indomaret aja 😀 . Pelajarannya sih ya kalau mau kulineran memang salah kalo berangkatnya di bulan puasa seperti sekarang, padahal ada beberapa kuliner yang pengen gue cobain di Sukabumi. Yah mau gimana lagi.
Sekitar jam 11 siang, kami beres-beres menuju ke Cisaat. Berbekal info dari mas penjaga Indomaret, kami naik angkot 08 warna ijo tujuan Cisaat. Naiknya dari sekitaran Stasiun Sukabumi, bilang aja turunnya di Alun-alun Cisaat atau Polsek Cisaat. Ya dua tempat itu cuma sebrang-sebrangan sih. Ongkos angkot 08 ini 4000/orang, sesampainya di Polsek Cisaat, lanjut lagi cari angkot warna merah yang ke arah Terminal Wisata Kadudampit. Kalau ngak ketemu coba jalan agak majuan dikit ke jalan di samping Polsek Cisaat. Kalau ketemu angkot merah bilang aja mau ke Situ Gunung, nanti bakal dianterin sampai pintu masuk Kawasan Wisata Situ Gunung nya, ongkosnya 10.000/orang. Sekali lagi kalau kalian nggak mau ribet bisa pake taksi online aja, soalnya gue liat ada beberapa pengunjung juga yang pakai taksi online untuk sampai ke lokasi. Oh iya, lama perjalanan masing-masing dari Sukabumi – Cisaat dan Cisaat – Situ Gunung ini sekitar 30 menit lah ya, jadi total perjalanan dari Sukabumi sampai ke Situ Gunung dengan angkot sekitar 1 jam-an lah.
Sampai di pintu masuk, setiap pengunjung harus beli tiket. Nah untuk tiket sekedar berkunjung aja (langsung pulang di hari yang sama) dengan tiket buat yang mau nge-camp harganya beda ya. Buat yang nge-camp harga tiket masuknya 35 ribu/orang, nah kalau yang nggak ngecamp gue nggak tau dah, kemarin lupa nanya 😀 .
Nah, harga tiket ini sudah termasuk ke Danau Situgunung dan ke beberapa Curug. Untuk ke Situgunung Suspension Bridge yang lagi nge-hits itu bayar lagi 50ribu. Cuma karna kami tidak bawa tenda, berarti kami juga mesti sewa tenda lagi dong. Tenda kapasitas 4 orang harga sewanya 250 ribu terima beres, udah dipasangin jadi tinggal masuk aja dan kalau pulang juga ya tinggal pulang aja, udah ada matras nya juga. Posisi ngecampnya nggak jauh dari pintu masuk dan sudah ada toilet yang cukup bersih dan airnya nonstop. Tapi kalau kalian anaknya nggak bisa lepas cari colokan listrik banget, kalian harus tambah 100ribu lagi buat dipasangi lampu dan colokan listrik di tendanya.
Jadi kalau mau hemat ada baiknya ke sini tetap bawa perlengkapan standar nge-camp. Sebenarnya kalau mau lebih hemat dan nggak mau ribet lagi bisa aja tidur di area warung sih, cuma ya nggak nge-camp jadinya. Nah kalau kalian bawa tenda sendiri, kalian bisa lebih bebas mau pasang tendanya dimana, jadi lebih asik lagi .
Sambil menunggu tenda kami dipasang, kami berkeliling dulu menuju Danau Situgunung. Tempat ini enak banget buat sekedar duduk-duduk menikmati suasana atau foto-foto. Kalian juga bisa sewa rakit buat keliling danau. Tenang aja, sewanya udah sama guide yang bakal nyupirin kalian keliling danau.
Puas menikmati suasana danau dan foto-foto, kami kembali menuju tempat tenda yang kami sewa tadi dan cari makan. Nah, untuk urusan makan, di area pintu masuk ada beberapa warung yang menyajikan makanan, cuma memang nggak buka sampai malam, jam 19.00 udah pada tutup. Di warung-warung ini kalian bisa beli mie , minuman sachet dan air mineral untuk dimasak sendiri kalau kalian memang bawa perlengkapan memasak.
Keesokan harinya kami bangun pagi-pagi untuk mengunjungi Situgunung Suspension Bridge. Jembatan gantung ini termasuk salah satu yang terpanjang di Asia, dengan panjang sekitar 250 meter dan berada di ketinggian 150meter. Jadi menurut info dari petugas penjaga loket yang kami tanyakan sebelumnya, loket menuju jembatan gantung akan buka jam 7 pagi. Tapi ternyata saat kami kesana jam 6.30 pagi sudah ada orang yang masuk sebelum kami, haha. Memang sebaiknya berkunjung ke jembatan ini saat pagi-pagi , selain masih lumayan sepi, cuacanya juga lebih enak dan matahari paginya juga menambah keindahan pemandangan dari jembatan gantung.
Sekian cerita perjalanan gue kali ini, semoga bisa membantu buat teman-teman yang juga ingin berkunjung ke Situgunung. Gue pribadi seneng banget ada alternatif buat liburan seperti Situ gunung yang tempatnya nggak terlalu jauh dari Jakarta , biaya terjangkau baik dari ongkos maupun tiket masuk tapi cukup banget buat refreshing dan menghilangkan penat dari kesibukan kerja di Jakarta.