
2018 menjadi tahun kedua event Pocari Sweat Bandung Marathon diadakan. Antusias para pelari tampaknya sangat besar, setelah tahun sebelumnya event ini mendapatkan respon yang positif dari para peserta. Saya pun tertarik untuk mengikuti, ini menjadi pertama kalinya saya berlari di kota Bandung.
Penyelenggara menyediakan 8000 slot dalam berbagai kategori, 5K, 10K, Half Marathon dan Full Marathon. Tak butuh waktu lama, hanya 2 hari setelah flash sale dibuka, semua slot ludes. Weewww… Ya walaupun masih kalah sadis sama Mandiri Jogja Marathon yang slotnya ludes dalam hitungan menit sih, haha… Beruntung saya dan beberapa teman bisa mendapatkan slot sesuai kategori yang diinginkan. Kali ini saya mengambil kategori Half Marathon.
RACEPACK COLLECTION
Tahun ini penyelenggara menyediakan Shuttle bus dari stasiun Bandung ke tempat pengambilan racepack. Buat saya yang datang dari luar kota, fasilitas ini sangat membantu.Pengambilan racepack diadakan di Harris – POP! Hotel & Convention Festival Citilink.
Suasana di tempat pengambilan racepack sudah ramai, karena memang biasanya peserta dari luar kota datang pada H-1. Tapi antrian terlihat tidak terlalu panjang karena sistem pengambilan racepacknya sangat bagus. Bahkan ini pengambilan racepack yang paling cepat selama saya mengikuti event lari. Pembagian racepack di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama peserta mengambil BIB, waist bag dan brosur-brosur dengan menunjukkan email dan tanda pengenal. Setelah itu peserta diarahkan ke tempat berikutnya untuk mengambil jersey lomba. Untuk pengambilan secara kolektif dibedakan jalurnya dari pengambilan racepack secara individual.
RACE DAY
Jam 03.30, saya dan rombongan berangkat dari penginapan menuju venue race yang berlokasi di Gedung Sate. Di beberapa titik yang akan dilewati sudah tampak dipersiapkan karna akan diadakan penutupan jalan. Sampai di venue, langsung ke penitipan barang. Nah disini juga kelihatan kalau penyelenggara memang sudah mempersiapkan acara dengan baik. Penitipan barang tidak terlihat antrian panjang, karena memang waktu start kategori FM, HM dan kategori 10K, 5K memang selisihnya agak jauh. Sehingga peserta 10K dan 5K yang biasanya paling banyak datangnya agak siang, jadi mengurangi penumpukan antrian. Satu-satunya antrian yang terlihat selama race ini hanyalah antrian foto di booth yang sudah disediakan. Menjelang waktu start memang terjadi penumpukan peserta, dikarenakan waktu sholat subuh yang sangat mepet dengan waktu start kategori FM. Jadi para peserta FM yang muslim memang jadi buru-buru menuju garis start, belum lagi akses dari race village ke garis start yang kurang bagus membuat banyak peserta ambil jalan pintas dengan memanjat pagar pembatas.
Kilometer awal, langsung disajikan tanjakan panjang melewati jembatan Pasupati. Untuk kategori Half Marathon sendiri, setengah rutenya dihabiskan melintasi Jembatan Pasupati bolak balik. Cuaca kota Bandung yang cukup adem membantu saya bisa stabil berlari melewati tanjakan panjang Jembatan Pasupati. Waterstation yang disediakan juga cukup, mungkin tempat sampah nya perlu ditambah lagi kali ya. Melewati kilometer 12 barulah peserta akan melewati rute kota. Rute Bandung marathon melewati banyak perempatan yang membuat saya beberapa kali terpaksa harus berhenti karna kendaraan yang lewat. Walaupun penyelenggara memang menutup sebagian jalan, tapi sepertinya memang sulit untuk mendapat rute bebas dari kendaraan , terutama di perempatan. Akhirnya saya harus puas finish tanpa memecahkan rekor waktu pribadi. Di garis finish, para peserta mendapatkan medali penamat keren bertema Asian Games.
Secara keseluruhan racenya sangat rapi, buat saya minusnya ya rute yang banyak perempatannya sehingga mau nggak mau harus sering dulu-duluan dengan kendaraan yang ingin melintas.Tapi race ini tetap menjadi salah satu race yang wajib diikuti lah, nggak bakal nyesel.